Selasa, 28 November 2017

Cegah Penyakit Jantung Dan Kematian Dengan Makan Tahu

Cegah Penyakit Jantung Dan Kematian Dengan Makan Tahu,-Sebagai orang indonesia, anda pasti sudah tidak asing lagi dengan makanan berbahan dasar kedelai seperti tahu dan tempe. Tahu atau sering disebut dengan tofu di luar negeri, dibuat dengan menggunakan sari kedelai yang dimasak.

Teksturnya yang lembut dan warnanya yang putih serta harganya yang murah tidak membuat begitu saja bisa diremehkan. 

Tahu bebas gluten dan rendah kalori, tidak mengandung kolestrol dan merupakan sumber yang sangat baik dalam hal protein,zat besi dan kalsium. Mereka yang vegetarian pasti tidak akan melewatkan sumber protein nabati yang sangat sehat.

Bahkan setengah kotak dari tahu yang biasa Anda beli di pasar itu mampu memenuhi 44% dari kebutuhan kalsium harian, 9% kebutuhan magnesium, dan 40% kebutuhan besi dan juga mengandung sejumlah kecil vitamin K, thiamin, riboflavin, niasin, vitamin B-6, folat, kolin, fosfor, mangan dan selenium.

Banyak sekali manfaat sehat tahu, dan salah satunya adalah mampu mengurangi risiko obesitas dan kematian, diabetes, penyakit jantung atau kardiovaskuler, dan menutrisi kulit dan rambut. Bukan hanya itu, mengonsumsi tahu secara rutin juga akan menurunkan risiko terserang penyakit kanker, salah satunya kanker payudara dan kanker prostat.

Jadi, akan sangat baik jika anda menyajikan tahu paling tidak 2 kali seminggu untuk nutrisi sekaligus menjaga kesehatan tubuh anggota keluarga.


Risiko Penyebab Penyakit Jantung Terlihat Dari Ukuran Lengan

Risiko Penyebab Penyakit Jantung Terlihat Dari Ukuran Lengan,- Risiko penyakit jantung yang akan datang di masa tua bisa terlihat dari ukuran dan keadaan lengan atau betis. 

Penelitian yang diterbitkan di American Journal of Cardiology ini mengambil 600 orang dewasa sebagai sampel penelitian untuk mengetahui potensi penyakit jantung yang bisa terjadi. Para peneliti mengambil ukuran lengan atas, massa otot, serta kemampuan meregangnya otot. 

"Ketika para orang tua kehilangan massa dan kekuatan otot karena bertambahnya usia, maka kondisi ini dinamakan dengan sarcopenia. Sarcopenia yang terjadi karena perubahan hormon, berkurangnya aktivitas fisik, penyakit kronis, penurunan neurologis dan gizi yang tak memadai akan menempatkan pada risiko tinggi untuk terkena penyakit jantung, rheumatoid arthritis, serta resistensi insulin yang jadi penyebab diabetes," terang penelitian ini.

"Hasil penelitian ini tidak terlalu mengejutkan sebab olahraga yang menjadi salah satu penyebab dari berkurangnya massa otot memang bermanfaat untuk menjaga kesehatan jantung."

"Berat badan yang berlebih akibat dari kurangnya olahraga membuat jantung bekerja ekstra keras untuk mengalirkan darah ke seluruh tubuh. 

"Berolahragalah secara teratur dengan mengonsumsi makanan kaya nutrisi untuk menjaga agar berat badan tetap ideal dan kamu terhindar dari penyakit jantung."